Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Kamis, 11 Juni 2015

Terimakasih telah menjagaku Tuhan..

Sejak awal ketika Engkau mempertemukan aku dengan se'ekor ular..
aku pernah berpikir, kalau suatu hari nanti, aku pasti jadi mangsanya..
Tapi aku hanya
berserah, berdoa, dan berharap, kiranya ular itu tidak menyakitiku..

aku melihatnya terbaring lemah, ular itu sedang sakit..
bahkan sulit untuk mencari makan bagi dirinya sendiri..

aku mencoba memberanikan diriku untuk mendekat, dengan harapan aku bisa membuatnya kembali sehat..
yaps.. Tuhan.. biarkan aku mendekat.. untuk beberapa waktu.. hanya untuk memastikan, kalau ular itu akan baik-baik saja..

Hari demi hari aku jalani bersamanya..
ya.. dia sangat manis, rasanya aku tidak percaya kalau ular ini sangat berbisa..
Ular ini tidak pantas untuk berbuat jahat..

Ya Tuhan.. kalau saja ular ini benar-benar tidak berbisa, biarkan aku senantiasa menjaganya..
Biarkan aku yang selalu mengurusinya..

Tapi toh, apa yang salah dengan ular berbisa? toh pada dasarnya ular memang diciptakan berbisa kan?

Tapi.. rasanya tidak juga..

Alangkah lebih baik kalau ular ini tidak berbisa.. alangkah lebih baik kalau ular ini menjadi penurut dihadapan pawangnya..

Tapi apakah aku pawangnya?

atau.. akulah mangsanya?

ngga tau.. biar aku jalani semuanya sampai aku benar-benar tau apakah ular ini berpotensi memangsaku..

tik..tok.. tik.. tok..

Tuhan bilang, "Berhati-hatilah"

aku bilang.. "Aku masih ada di dalam koridor-Mu, tenang saja :D "

beberapa waktu berlalu..

Ya Tuhan. ular ini semakin nakal..
Apa aku harus melepaskannya?
Apa dia sudah cukup sehat?
Apa dia sudah cukup kuat untuk memulai kembali hidupnya sendirian?

Tuhan bilang.. "Tunggu.."

aku bilang.. "Aku akan senantiasa menunggu sampai Tuhan bilang BERHENTI"

Tik.. tok.. Tik.. Tok..
TUHAN... ULAR INI MULAI NAKAL, DAN SANGAT NAKAL..
TOLONG JAGA AKU..

Tuhan bilang.. "Bertahanlah, sampai Aku mengatakan kalau tugasmu untuk menjaganya telah selesai, tenang saja, Aku menyertaimu.."

hhmmmhh.. ya.. :')

aku ngga tau, apa ini pilihanku yang salah, ketika aku tahu, ular itu berbisa tapi.. aku tetap bermain dengannya..
dan ketika aku tau kalau ular itu akan melukaiku, tapi aku tetap menjaganya.. dan bertekad untuk mengubahnya menjadi ular yang tidak berbisa..

mungkin ini pilihan bodoh untuk tetap bertahan dengannya, tapi dari kedalaman hatiku, aku benar-benar ingin menjaganya, sampai dia benar-benar menjadi ular yang baik, sebab ular ini rasanya tidak pantas untuk melukai siapapun..

dan hari yang dinanti-nantikan, nampaknya telah tiba..

Hari ini, Tuhan bilang aku harus berhenti..

aku bingung, apa aku harus bersuka cita, atau bersedih..

aku senang kalau selama ini Tuhan sudah menjagaku dengan baik..

tapi aku juga sedih, kalau saja ular itu harus aku lepas, dan hidup sendirian..

Lupakan Ular.. dan anggap saja, kalau ular itu menggambarkan seseorang..
Seseorang yang terkadang tinggal di dalam gelap..

Ya Tuhan.. benarkah gelap dan terang tidak dapat disatukan?

Kalau aku yang jadi terang, dan dia yang jadi gelap, tidakkah aku bisa meneranginya?

Tuhan jawab.. "Kamu belum terlalu terang nak,kamu hanya setitik cahaya di tengah kegelapan itu, kegelapan itu akan menghabisimu perlahan, kamu harus jadi semakin terang, baru mampu meneranginya"

hhmm... baiklah Tuhan..

Tapi.. bisakah Engkau membuatnya menjadi terang juga?

Lalu hening,, aku tidak dapat menerka-nerka jawaban Tuhan, mungkin aku kurang saat teduh. wkwkwwk..

Tapi yang jelas, aku yakin Tuhan mampu.. dan hanya Dia yg mampu menyentuh 'pribadinya' bukan siapapun..

Lalu Tuhan hanya berkata..
"senantiasa berdoalah, bukankah kamu percaya bahwa doa mampu mengubah segala sesuatu? teruslah berdoa untuk kebaikkannya dengan ketulusanmu, meskipun pada akhirnya, kamu tidak benar-benar tahu apakah dia telah menjadi terang, hanya Aku yang tahu, dan Roh Kudusku, yang akan kuberikan untuk menyertai dan mengubahnya, terimakasih untuk usahamu nak.. tetaplah berbuat baik kepada siapapun.."

dan aku hanya mampu berkata..

"Terimakasih Tuhan, telah menjagaku, sampai saat ini, aku masih di dalam koridor-Mu" :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar