Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Sabtu, 22 Maret 2014

22-03-2014

hari ini..
semua berjalan, di luar rencana ku..

niat awal ku untuk bersenang-senang, menghibur diri, mencoba untuk melupakan sejenak beban pikiranku..
dengan cara ku, dengan ke egoisan ku, dengan apapun yang bisa aku lakukan untuk membuat ku merasa keluar dari semua masalah ini..

gagal....

langkahku justru
membawaku ke sebuah tempat, dengan banyak pegawai bertangan lihai, menata setiap helai-helai rambut mereka yang datang dengan sabarnya..

ya.. ini sebuah salon.. yang terlihat penuh canda tawa di dalam ruangannya..
dengan pegawai-pegawai yang aku pikir, tidak semmua dari mereka diakui keberadaannya..
'cowo flamboyan' yaa, itu sebutan halusnya..

aku duduk diantara mereka, mereka mulai menjamah rambutku dengan kelembutannya..
aku mengamati pengamatannya dari kaca, aku dapati duka di matanya..

tawa riang yang awalnya terpancar ketika aku memasuki ruangan ini, nampaknya hanya sebuah sampul, yang menutupi buku-buku sobek..

seorang ibu muda, membasuh rambutku..
sentuhan tangannya, hampir mirip dengan sentuhan ibuku..

ia mulai bertanya tentang asal-usulku, di mana aku tinggal, apa statusku, dimana aku kuliah.. dan bagaimana latar belakang keluargaku..

aku menjawabnya dengan jawaban-jawaban sederhana. yang aku rasa cukup untuk diketahui olehnya..

tak lama..

ibu muda ini mulai bercerita..
yang aku ingat.. kurang lebih seperti ini..

(perkataan dimodifikasi, agar lebih enak dibaca :3)

"saya ibu muda, dengan satu orang putra, tanpa ayah.. suami saya meninggal, ketika saya sedang mengandung"

sejenak.. aku heran.. bicara apa ibu ini? bicara dengan siapa dia? aku kah? hey.. tunggu sebentar bu, aku ini siapa? tidakkah ceritamu itu terlalu pribadi? -benakku..-

"ini salah saya.. saya depresi berat ketika suami saya pergi begitu saja, seharusnya, wanita yang sedang mengandung, tidak berpikir terlalu berat.. itu berakibat fatal, terutama bagi anak yg saya lahirkan"

sejenak ia berhenti bercerita, matanya mulai berkaca-kaca, oh tidak, aku ngga akan sanggup melihatnya menangis..

"anak saya tidak seperti anak-anak pada umumnya, di usianya yang ke empat setengah tahun, ia baru bisa berjalan, ia baru bisa bicara, sekarang usianya sudah lima tahun.. perkembangannya tidak seperti anak-anak pada umumnya, ia terlalu lambat"

di sudut matanya mulai menjatuhkan setetes air.. ya Tuhan.. jangan biarkan aku menangis juga.. aku ingin membuatnya lebih kuat..

aku beranikan diriku untuk membuka suara..

"Bu.. setiap anak punya kelebihannya masing-masing, dia tidak sepenuhnya kurang kok"

ibu itu menyahutku dengan cepat

"iyaa.. saya juga yakin, dia pasti punya kelebihan"

mulai ada lengkung pelangi terbalik di sudut bibirnya..

syukurlah.. ibu ini tidak jadi menangis :'D

ia membawaku berpindah tempat untuk mengeringkan rambutku yang basah..
ia kembali bercerita..

"saya ini awalnya seorang guru SMP, saya mengajar di Cisoka.. tapi, demi anak saya, saya berhenti mengajar, pendapatan sebagai seorang guru tidak seberapa, sebagai single parent, saya harus memenuhi kebutuhan anak saya.. alhasil, saya bekerja disalon ini, kurang lebih sudah satu bulan.."

aku hanya terdiam, mendengarkan setiap kata yang terucap dari bibirnya, aku bisa membacanya, mata itu menyimpan berjuta kepahitan..
aku hanya bisa menatapnya dengan penuh perasaan terharu, ibu ini mau berjuang sekuat tenaganya untuk memberikan yang terbaik kpd anaknya..

"biasanya, kalau mengajar, saya pergi pukul 7, dan pulang pukul 12 siang, tapi disini, saya berangkat dari rumah jam 7 kurang, dan kembali kerumah jam 9 malam.."

aku mulai menatapnya iba.. hatiku tersentuh, tak lama aku bertanya
"lalu, bagaimana dengan anak ibu? dia mau ditinggal? dirumah dede sama siapa? 5 tahun kan masamasanya butuh kasih sayang"

ibu itu tersenyum kecil, jawabannya singkat
"sama neneknya"

tanpa aku sadari, aku bicara sok dewasa dihadapannya, dan kata-kata ini terlontar, karena aku pernah belajar tentang 'anak berkebutuhan khusus' di kampusku

"bu, semakin si dede bertumbuh besar, yakinkan dia kalau dia 'sama' dengan anak lainnya.. di dalam pertumbuhannya, dia sangat butuh dukungan dari orang2 terdekatnya, karena itulah kekuatannya untuk bertumbuh"

ibu ini hanya mengangguk-ngangguk, dan aku merasa sok dewasa -_-
aku mencoba memecahkan keheningan..
"carikan dia papa baru ya bu.. :D "
ibu itu hanya tertawa kecil..

itu pembahasan terpenting disalon hari ini..

yang tidak penting?
BANYAK SEKALI :D

aku lelah menulisnya.. hahah

yang jelas.. seharian tertawa bersama pegawai-pegawai salon itu, membuat aku berpikir bahwa.. tidak seharusnya aku memikirkan kebahagiaanku sendiri.. di tempat ini, 'beberapa orang hanya ingin di dengarkan' mereka tidak butuh balasan kita, mereka tidak butuh komentar kita.. mereka hanya ingin, ada telinga yang mau mendengar suara mereka, dan menyadari kalau mereka ada..

dan niatku hari ini adalah, aku ingin dunia ini jadi milikku untuk satu hari ini saja, tanpa ada orang lain..
aku salah.. ini niat yg buruk.. egois..

rencana jahatku digagalkan Tuhan.. tapi Tuhan.. merubahnya dengan hal yg lebih indah..

ketahuilah, ketika kita mau mengerti orang lain, ikut merasakan apa yang orang lain rasakan, beban mereka berkurang, meskipun hanya sedikit..

Tuhan.. hari ini aku merasa menjadi berkat lewat hal-hal sederhana yang aku lakukan, untuk memperbaiki apa yang terjadi disekitarku..

aku tidak mengenal ibu itu, tapi dia Engkau hadirkan untuk menyadarkanku, kalau niatku hari ini sangatlah  BURUK -_-

dan aku belajar bersyukur lewat kisah hidupnya..
ketika aku mengeluh untuk hal yang ku pikir sudah cukup berat dan menyakitkan..
diluar sana masih ada banyak orang yang hidupnya lebih berat dari ku..

ditinggalkan.. kepahitan.. dukaku hanya sebuah puing kecil, di banding kaca yang pecah dihati mereka disekitarku..

Tuhan.. terimakasih untuk kejadian yang boleh terjadi hari ini :)
beri aku kekuatan untuk bisa melangkah maju seperti ibu salon itu :')
aku ini rusak.. perbaikilah aku.. Tuhan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar