Translate

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Kamis, 27 Maret 2014

Arti Integritas Bagi Seorang Guru

Kata integritas berasal dari bahasa Inggris yakni integrity, yang berarti menyeluruh, lengkap atau segalanya. Kamus Oxford menghubungkan arti integritas dengan kepribadian seseorang yaitu jujur dan utuh. Integritas juga diartikan sebagai bertindak konsisten sesuai
dengan nilai-nilai dan kode etik, dengan kata lain integritas diartikan juga sebagai “satunya kata dengan perbuatan”. Paul J. Meyer menyatakan bahwa “integritas itu nyata dan terjangkau dan mencakup sifat seperti: bertanggung jawab, jujur, menepati kata-kata, dan setia. Jadi, ketika berbicara tentang integritas tidak pernah lepas dari kepribadian dan karakter seseorang, yaitu sifat-sifat seperti: dapat dipercaya, komitmen, tanggung jawab, kejujuran, kebenaran, dan kesetiaan.

Untuk menjadi seorang guru yang baik tentu bukanlah hal yang mudah, terutama “sebagai guru Kristen, kita dituntut untuk memiliki Integritas dan memberikan pendidikan yang berpusat pada Allah.”(Berkhof & Van, 2004). Menurut J.Palmer (2007) dalam bukunya berkata bahwa “Integritas adalah hal menyeluruh apa pun yang bisa kita temukan dalam jaringan hidup kita yang menjadi arah dalam membentuk dan membentuk ulang pola kehidupan kita.”(hal.20). Pola tersebut kemudian menjadi satu kesatuan yang menjadi bagian dari jati diri kita. Jati diri dibangun melalui integritas dan integritas merupakan hasil bisikan dari hati nurani. Saat kita telah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus (yoh.3:5), saat itu pula kita akan dimampukan mendengar apa yang Tuhan kehendaki atas kita melalui hati nurani kita. Jadi untuk dapat menjadi seorang guru yang berintegritas, kita harus memulainya dengan lahir baru di dalam Allah.

Integritas seorang guru dapat terpancar melalui pengajarannya terhadap murid-muridnya, sebab guru memproyeksikan kehidupannya terhadap muridnya. Jika gurunya memberikan pengajaran menganai cara hidup yang baik maka muridnya pun akan mengikutinya begitupun sebaliknya. Jadi disini kita sebagai guru harus menunjukkan integritas kita sebagai seorang guru kristen yang berdasarkan Alkitab. Integritas itu ialah segala sesuatu yang baik sesuai dangan pikiran, perbuatan dan kelakuan kita dengan satu titik acuan yaitu Alkitab. Jadi jika kita tidak memiliki integritas terhadap murid kita maka pasti kita tidak memiliki integritas yang baik di dalam kelas. Jadi ini sama halnya jika kita tidak mengenal murid kita maka kita juga tidak dapat mengenal siapa diri kita karena murid kita merupakan cerminan dari diri kita. Integritas yang berdasarkan dari Alkitab dapat memulihkan dan menuntun murid kita ke arah yang benar, integritas tersebut mampu membawa pembaharuan budi dalam diri setiap murid. Dan semua ini dapat terjadi hanya oleh Allah yang turut bekerja di dalamnya. Contoh Integritas yang dapat diajarkan didalam kelas tersebut diantaranya; mengajarkan kejujuran, Kol 3:9 “Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggallkan manusia lama serta kelakuannya” Dalam proses belajar mengajar sangat penting mengajarkan kejujuran pada peserta didik agar dapat mencetak peserta didik yang berintegritas dan bermental sehat. “Jika ya hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak” (Yak 5:12). Bukan hanya kejujuran, sebagai seorang guru yang berintegritas kita patut pula mengajarkan tanggung jawab. Misal; guru memberikan peraturan untuk tidak datang terlambat ketika kelas, sebagai guru yang berintegritas, kita juga harus mengikuti ketentuan yang kita buat tersebut. Jika kita menyuruh siswa untuk tidak datang terlambat, tapi kita sendiri datang terlambat, tandanya kita belum dapat diisebut sebagai guru yang berintegritas.

Selanjutnya yaitu jujur dan tulus. Menjadi guru tidak sekedar melakukan pekerjaan biasa, melainkan juga memenuhi panggilan hati untuk mau melayani. “… Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan terpaksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri (1 Ptr 5:1-4).
Profesi guru sangat identik dengan peran mendidik seperti membimbing, membina, mengasuh ataupun mengajar. Ibarat sebuah contoh lukisan yang akan ditiru oleh anak didiknya. Baik buruk hasil lukisan tersebut tergantung dari contonya. Guru (digugu dan ditiru)  otomatis menjadi teladan. Melihat peran tersebut, sudah menjadi kemutlakan bahwa guru harus memiliki integritas dan personaliti yang baik dan benar. Hal ini sangat mendasar, karena tugas guru bukan hanya mengajar (transfer knowledge)  tetapi juga menanamkan nilai-nilai dasar dari bangun karakter atau akhlak anak. (Education Corner, 2013)

Keteladanan seorang guru adalah segala yang dapat diberikan untuk keberhasilan anak didiknya. Inilah aktualisasi dari sosok seorang yang memiliki integritas tinggi, yang akan senantiasa berpikir dan memikirkan apa yang dapat diberikan untuk anak didiknya.

semoga paper saya bermanfaat :) Jesus Bless you..

2 komentar: